BERGURU MENULIS PADA BUKAN GURU BIASA

Pertemuan  ke 12            : Jumat, 30 Oktober 2020

Waktu                                   : Pukul 19.00 – 21.00 WIB

Narasumber                       : Theresia Sri Rahayu, S.Pd. SD.

Moderator                          : AAM NURHASANAH,  S.Pd.

CERITA BU TERE

“Perkenalkan, nama saya Theresia Sri Rahayu, S.Pd. SD. Saya biasa dipanggil dengan sebutan Cikgu Tere, seperti alamat blog saya, https://www.cikgutere.com

Hari ini, saya mengangkat topik, “Bukan Guru Biasa”. Topik ini saya sampaikan pada Om Jay, ketika beliau meminta saya utk berbagi pengalaman kepada Bpk/Ibu terkait proses penulisan dan penerbitan buku.

Mengapa saya mengangkat topik, “Bukan Guru Biasa?” Karena menurut saya, kita semua yang mengikuti kegiatan pelatihan belajar menulis malam hari ini adalah guru – guru yang hebat dan luar biasa. Bahkan, layak menyandang predikat, “Bukan Guru Biasa”.

Saat ini, kita berada dalam masa pandemi. Di mana kita dipaksa untuk beradaptasi dengan segala bentuk perubahan. Dan pada setiap perubahan itu, pasti kita akan mengalami situasi yang tidak nyaman. Akibat dari ketidakbiasaan tadi.

Banyak guru di luar sana yang memilih untuk menyerah pada keadaan, dibandingkan dengan menciptakan situasi baru atau keluar dari situasi yang dianggapnya tidak nyaman. Hal ini tentunya akan menjadikan situasi pandemi saat ini sebagai sebuah masalah atau bahkan musibah.

Namun, tak sedikit juga, guru yang justru menemukan berkah di balik musibah. Yang tadinya tidak mengerti dengan pembelajaran daring berbasis teknologi, sekarang sudah piawai menyelenggarakan kelas online. Bahkan bisa mengajari rekan guru yang lain. Yang tadinya tidak bisa menulis buku, sekarang bisa menulis buku. Dan masih banyak kisah sukses lainnya.

Saya juga pada awalnya merupakan seorang guru yang kebingungan dengan kondisi seperti saat ini. Sampai akhirnya, saya bergabung dengan grup WA pelatihan belajar menulis gelombang 4. Saat itu saya juga tergabung dengan Pak Brian di grup yang sama.

Selama mengikuti kegiatan belajar menulis di gelombang 4, saya mendapat banyak sekali ilmu pengetahuan dan bekal keterampilan terkait dunia menulis.

Dari awalnya menulis resume sebagai rangkuman materi belajar, sampai menulis artikel untuk lomba, dan bahkan menulis bacaan  untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran. Dan menulis buku untuk berbagai kepentingan.

Banyak proses yang dilalui untuk dapat menulis artikel dan bahkan buku. Perlu jam terbang, konsistensi, dan kesadaran dari kita masing – masing. Saya sendiri senang menerima tantangan yang diberikan oleh para narsum, seperti Bunda Lilis Sutikno yang menantang agar jadi peresume tercepat dan menulis buku dalam waktu seminggu bersama Prof. Richardus Eko Indrajit dan Penerbit Andi.

Bapak/Ibu, terkait jam terbang, ini adalah hal yang paling penting bagi seorang penulis. Terutama untuk mencegah terjadinya writter blocks. Bagi para penulis pemula, hal ini pasti sering terjadi. Apalagi jika Bapak/Ibu termasuk orang yang menulis dengan mengandalkan mood / suasana hati. Menulis harus dilakukan di mana saja, kapan saja dan bagaimana saja caranya. Agar jam terbang kita terus meningkat.

Beberapa hari ini, saya mengamati gaya menulis Bapak/Ibu. Banyak diantaranya yang sudah sangat baik dalam menulis. Alurnya jelas dan kalimat – kalimatnya rapi sehingga paragraf pun menjadi padu dan akhirnya resume pun menjadi enak untuk dibaca karena isinya mengalir.

Saya yakin, jika Bapak/Ibu telah menyelesaikan kegiatan pelatihan ini, Bapak/Ibu pasti dapat menulis buku karya sendiri dengan baik”.

  1. IDOLA

Khusus untuk menulis buku, saya akan bagikan pengalaman saya dalam menulis buku yang saya rangkum dengan kata IDOLA.

I = Identifikasi topik menarik

D = Daftar semua judul luar biasa

O = Outline terperinci akan membantu

L = Lanjut menulis isi bab

A = Atur layout sesuai permintaan penerbit

Bapak/Ibu, terkadang, keluarga dan sahabat saya heran karena saya selalu sibuk ini dan itu. Seringkali saya menghabiskan waktu berjam – jam untuk menulis. Bahkan sampai lembur. Namun, bagi saya, hal ini adalah hal yang biasa. Karena saya merasa bahwa passion saya memang menulis.

  • ALASAN SENANG MENULIS
  1.  Melakukan hobi (hobi saya adalah menulis. Sejak kelas 3 SD, saya sudah menulis cerita dan bahkan buku sederhana yang dikliping / tidak diterbitkan)
  2. Mengupgrade skill menulis (bergabung dengan penulis lain, membuat saya terus termotivasi untuk belajar jurus – jurus baru dalam menulis)
  3. Mengekspresikan diri (Menulis adalah sarana menuangkan ide atau pemikiran yang sangat produktif. Kita bebas menjadi siapa saja dan menggali imajinasi kita seluas – luasnya)
  4. Jembatan meraih prestasi. (Menulis mendatangkan banyak manfaat, di antaranya berbagai apresiasi sebagai bonus dari menulis. Contoh apresiasi yang saya terima adalah : blogger inspiratif, penulis cerita mini terbaik, kreator artikel terbaik, penulis beberapa judul buku (indie dan mayor), Tim Reviewer dan Uji Keterbacaan Modul Literasi dan Numerasi, Tim pengembang konten artikel di Komunitas Belajar Guru Penggerak Kemdikbud.

Hal ini merupakan pencapaian terbesar dalam hidup saya, terlebih ketika saya sudah menjadi seorang guru. Dan terutama di masa pandemi seperti saat ini. Berkat menulis di blog, keterampilan menulis  saya terus menerus terasah dan akhirnya tanggal 1 Oktober 2020, saya mendapat apresiasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Sekolah Dasar Kemdikbud sebagai Kreator Konten Artikel Terbaik dalam Lomba Pancasila Bakti 2020. Hadiahnya sangat besar yaitu 10 juta rupiah, dalam bentuk media pembelajaran. Luar biasa sekali.

  • KALIMAT SAKTI OMJAY

“Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi” kalimat ini dibuktikan oleh Cikgu Tere dengan menulis secara konsisten , hasilnya ia meraih beberapa prestasi

“Beberapa kali saya lolos seleksi lomba tingkat nasional, salah satunya karena ada jejak digit melalui tulisan saya di media sosial dan blog.

Ketika panitia lomba ingin mengetahui profil saya, mereka cukup mengetik nama saya di browser. Lalu, mereka akan mendapat semua informasi yang diinginkan. Inilah pentingnya personal branding.

Bapak/Ibu, tidak ada seorang penulis yang langsung besar. Semuanya berawal dari penulis yang kecil dulu, namun lama kelamaan karya tulisnya akan dihargai orang, asalkan, dia terus konsisten dalam menulis. Bisa di blog maupun di media sosial.

“Dan tak kalah pentingnya, bersikaplah terbuka dan positif terhadap saran serta kritik dari para pembaca. Berlakulah sebagai pembaca tulisan kita sendiri ketika sudah selesai menulis, agar kita berlatih objektif. Sehingga tulisan akan tetap terjaga kualitasnya.”

  • 3 B 1C

untuk dapat memantaskan diri menjadi bagian dari “Bukan Guru Biasa”, hendaknya kita selalu melakukan 3 B yaitu: Belajar, Berkarya, Berbagi. Cari ilmunya, tuangkan lewat karya nyata, dan bagikan karya tersebut hingga dapat menginspirasi orang lain.

Cara  Cikgu mengatur waktu dalam menyelesaikan naskah menulis tidak ada jadwal khusus dalam menulis. Kecuali saat ikut tantangan menulis seminggu dari Prof. Eko, saya menggunakan jadwal harian dengan target yang ditentukan.

Dari sederet prestasi Cikgu yang  paling berarti adalah Short Course ke Luar Negeri, karena mendapat pengalaman baru yang sangat berbeda dengan sebelumnya di dalam negeri, pengalaman yang paling tidak menyenangkan adalah saat beliau tidak bisa mengikuti lomba menulis karena sudah lewat batas waktu. Tipsnya hanya mengatur skala prioritas. Terhadap beberapa naskah yang belum diterbitkan. Naskah tersebut tetap diinventarisir. Kalau bisa diperkaya lagi. Harapan ke depannya Cikgu ingin membuat novel.

  • Trik menulis yang baik dan banyak peminatnya adalah
    • Yakin bisa menulis buku.
    • IDOLA yaitu untuk bisa tahu pasar buku kita, kita bisa mulai dengan menggunakan google trend. Di sana, bisa melihat topik – topik menarik. Nah, topik tersebut bisa dijadikan topik buku yang akan ditulis. Sehingga banyak peminatnya. Selain itu, juga bisa belajar membaca situasi dan kebutuhan saat ini. Misalnya sekarang sedang ada guru penggerak, kita bisa menulis terkait merdeka belajar, dll.
  • Tips khusus menghadapi tantangan dan hambatan dalam menulis

Sebagai penulis pemula memang banyak tantangannya. Di antaranya adalah kita susah membangkitkan minat untuk menulis. Apalagi di tengah kesibukan utama, aktivitas menulis sepertinya tidak penting lagi. Namun, jika Kita sungguh sungguh berminat untuk menulis, pertama kali, tetapkan jadwal (dipaksa) untuk menulis. Bisa 1 jam sebelum tidur, atau ambil waktu lain yang dapat digunakan untuk menulis.

Tantangan dalam menulis

  1. Susah membangkitkan minat
  2. Banyak kegiatan
  3. Sulit menentukan skala prioritas
  4. Omongan orang

Tips khusus menulis sebagai  penulis pemula.

  1. Tetapkan jadwal dan paksa
  2. Mulai dari hal yang disukai dan dikuasai
  3. Tentukan skala prioritas
  4. Fokus ada topik spesifik dulu
  5. Tutup mata dan telinga terhadap omongan orang
  6. Konsistensi
  7. Jalin relasi dengan orang yang mempunyai frekuensi yang sama dan berenergi positif

Jika penulis mengalami writerblock yang kita lakukan adalah mengali dulu penyebab writerblock itu. Apakah dari internal penulis atau eksternal. Setelah tahu penyebabnya pasti akan dengan mudah mencari solusinya. Contoh : menulis dengan mood (internal) maka buat jadwal menulis sehingga kita dipaksa menulis. Suasana menulis tidak mendukung (eksternal) solusinya, kenali gaya menulis dan ciptakan suasana menulis yang diinginkan.

Cara menjaga  konsistensi  dalam menulis dengan tetap menulis setiap hari bisa dengan menulis draft tulisan di HP, walaupun belum dipostingkan di blog. Karena termasuk idealis dalam membuat sebuah tulisan. Tapi, saya harus menulis setiap hari. Dan yang paling sering digunakan adalah menulis draft tulisan di catatan HP. Jadi intinya, walaupun tidak langsung posting di blog, tetap menulis. Hal yang mendasar dan perlu kita lakukan sebagai penulis pemula adalah mengatur jadwal menulis. Apalagi jika menyadari belum bisa konsisten. Sehingga dalam hal ini, kita harus membuat jadwal rutin yang akan digunakan untuk menulis.. Cari waktu yang tidak mengganggu aktivitas utama namun tetap dapat dilakukan.

Bagaimana menemukan ide brilian ketika menulis ? . Ide brilian memang sulit untuk ditemukan. Tapi biasanya ide ini akan muncul dengan sendirinya. Biasanya terpancing dgn situasi yang terjadi saat ini. Sebenarnya, ide brilian bisa ditemukan dgn membuat peta konsep terlebih dahulu.

Kalau saran saya, fokus dulu pada pengamatan lingkungan sekitar (ide sederhana) lalu tinggal poles di delivery / penulisannya saja. Maka hasilnya akan luar biasa.

  • Kiat sukses untuk meraih prestasi dan menerbitkan buku mayor adalah :

1. Berpikir positif

2. Tetapkan target / fokus pada tujuan

3. Maksimalkan potensi

4. Miliki mindset pembelajar

5. Ciptakan lingkungan yang mendukung

6. Atur waktu seefektif mungkin

  • Motivasi menulis di Blog

Apa motivasi bu Tere untuk aktif menulis di blog? Motivasinya untuk aktif menulis di blog adalah untuk membuat jejak digital, seperti yang diceritakan sebelumnya. Di era digital ini, blog adalah salah satu identitas kita.

Apa yang mendorong bu Tere senang menulis di blog? “Di era digital ini, blog adalah salah satu identitas kita. Maka di awal kita mengikuti pelatihan belajar menulis, pasti sudah membangun personal brandingnya melalui blog Itulah alasannya, tadi saya mengatakan bahwa saya idealis dalam menulis artikel di blog. Karena personal branding saya adalaah Bukan Guru Biasa. Sehingga artikel yang dibagikan di blog, tidak saya campur dengan materi lain di luar topik pendidikan”

BUKU CIKGU TERE DAN PROF. EKO

Ini adalah buku saya yang ditulis bersam Prof. Richardus Eko Indrajit yang diterbitkan oleh Penerbit Andi. Judulnya “Belajar Semudah Klik, Membangun Ekosistem Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar”


BUKAN GURU BIASA

Bukan Guru Biasa. Diterbitkan oleh penerbit indie dengan jumlah halaman 230 halaman.

https://www.cikgutere.com/2020/03/kiat-membangun-branding-melalui-blog.html

Ini sudah saya sertakan link artikel tentag personal branding.

buku Cikgu berikutnya, khusus membahas tentag dapur blogger.

Mulai dari membangun branding, membuat personal blog, tips menulis di blog (termasuk cara menarik ratusan / ribuan viewer) dari satu artikel. Dan pemanfaatan blog sebagai media pembelajaran.

Kesimpulannya : menjadi penulis, adalah sebuah jalan yang mulia dan harus kita tapaki penuh keyakinan. Karena menulis itu bukan hanya ajang pembuktian diri namun sebagai jalan utk berbagi inspirasi dan motivasi bagi orang lain.

Magelang, 30 Oktober 2020

Salam Literasi

Diterbitkan oleh wigati8

Saya adalah seorang guru di sebuah sekolah swasta yang ingin selalu belajar dan belajar guna peningkatan diri

14 tanggapan untuk “BERGURU MENULIS PADA BUKAN GURU BIASA

  1. Resume yang lengkap dan mantap, Bu Sri. Menurut saya akan lebih mantap jika menggunakan kata-kata sendiri. Pelan-pelan mengarah ke sana, lama-kelamaan akan terbiasa, kok, Bu. Semangat nggih. Tabik. 🙏

    Suka

  2. Secara umum bagus lengkap dan rapi. Guna memacu sesuatu yang lebih syur bgm kalau kita pakai kalimat sendiri yang lebih banyak. Maaf saya juga sama baru belajar. Maaf ya 🙏 salam

    Suka

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai